Desentralisasi: Siapa yang bertanggung jawab untuk Bitcoin?

Siapa yang bertanggung jawab untuk Bitcoin?

Ditulis oleh admin

April 24, 2023

Biasanya, pemula dalam sering kali menanyakan “Siapa yang bertanggung jawab untuk Bitcoin? Siapa orang dibaliknya?”

Jawaban sederhananya adalah, Bitcoin. Yap, Bitcoin tidak dikontrol oleh negara, entitas, dan siapapun. Hal menariknya adalah, Cryptocurrency ini bersifat desentral, tidak dapat dirusak atau dikendalikan.

Kenapa harus “Desentralisasi?” Apakah kita butuh itu?

Bitcoin memiliki ciri khas utama yaitu desentralisasi, yang membedakannya dari sistem perbankan terpusat yang kita gunakan saat ini di mana pemerintah mengontrol dan membagikan uang kita.

Uang fiat, istilah untuk mata uang terpusat seperti dolar AS, berarti kita terikat pada sistem keuangan yang dapat mengubah peraturan kapan saja, memerlukan saldo minimum, dan memberlakukan biaya yang tinggi. Meskipun bank-bank besar di AS bersaing untuk memberikan layanan terbaik, di negara-negara lain, banyak bank menagih biaya hanya untuk menyimpan uang, dan ini mirip seperti perampokan.

Dalam kasus seperti itu, orang dapat memilih untuk menyimpan uang mereka di tempat yang kurang aman, seperti di bawah kasur mereka. Disamping itu, lebih dari satu miliar orang di seluruh dunia masih belum memiliki akses ke rekening bank, dan terkadang terpaksa menggunakan celengan fisik yang tidak aman.

Tidak semua orang memiliki akses ke sistem perbankan sentral yang aman dan terjamin; mereka harus menggunakan sistem yang disediakan oleh pemerintah mereka, bahkan jika pemerintah tersebut tidak stabil atau korup.

Baca Juga : Apakah Crypto Mining Masih Layak di Tahun 2023 Ini?

“Bitcoin fixes this” adalah pepatah dalam komunitas Bitcoin. Artinya, tidak ada satu orang yang mengendalikan Bitcoin, jaringan Bitcoin didasarkan pada konsensus dari semua orang yang berpartisipasi di dalamnya.

Bitcoin menggunakan blockchain untuk menjamin keamanan kekayaan Anda, dan ini berlaku tanpa terpengaruh oleh negara mana Anda tinggal atau seberapa kuat pengaruh pemerintah di negara tersebut. Bitcoin menyediakan cara yang aman bagi orang yang tidak memiliki rekening bank untuk menyimpan dan meningkatkan kekayaan mereka, tanpa risiko penolakan, serta tidak memperhatikan skor kredit seseorang.

Decentralisasi adalah privasi

Dalam perbankan tradisional, Anda tunduk pada persetujuan berdasarkan skor kredit dan identifikasi pemerintah. Ini membuat semua orang rentan terhadap penipuan; jika seseorang mencuri identitas Anda, mereka dapat membuka kartu kredit, menghasilkan utang atas nama Anda, dan merusak skor kredit Anda.

Dengan Bitcoin, partisipasi Anda tidak tergantung pada identitas Anda. Siapa saja bisa berpartisipasi secara anonim, karena nama dan data pribadi tidak terhubung dengan transaksi di blockchain Bitcoin.

Meskipun sebagian besar bursa kripto (tempat di mana Anda dapat membeli bitcoin) memerlukan proses Know Your Customer (KYC) yang meminta Anda untuk memverifikasi identitas Anda dengan selfie dan kartu identitas, begitu Anda mengambil bitcoin Anda dari bursa dan ke dompet self-custodial milik Anda sendiri, maka semua transaksi sejak saat itu adalah pseudonim atau “nama samaran.”

Disclaimer : Tulisan ini berasal dari berbagai sumber yang kami percaya dapat memberikan manfaat dan edukasi mengenai Bitcoin. Pembaca diharapkan bijak dalam memahami Bitcoin dan cryptocurrency lainnya dengan melakukan riset secara mandiri sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada sektor kripto.

Sumber : bitcoinmagazine.com

Artikel terkait…