Bitcoin semakin populer sebagai alat potensial untuk pelestarian kekayaan di kalangan komunitas kulit hitam. Dengan ketidakpastian ekonomi saat ini dan ketimpangan sistemik, banyak orang Afrika-Amerika beralih ke cryptocurrency sebagai sarana untuk mengamankan masa depan finansial mereka.
Di masa lalu, komunitas kulit hitam menghadapi banyak tantangan yang mencegah mereka mengumpulkan kekayaan generasi, termasuk redlining (red: praktik diskriminatif dalam jasa keuangan), diskriminasi di tempat kerja, dan kurangnya akses ke pinjaman yang terjangkau. Hal ini mengakibatkan kesenjangan kekayaan yang signifikan antara rumah tangga kulit hitam dan kulit putih, dengan yang pertama memiliki tingkat kekayaan bersih dan kepemilikan rumah yang lebih rendah secara signifikan.
Baca juga : Apa itu Mining Difficulty Dan Bagaimana Manfaatnya
Namun, dengan hadirnya cryptocurrency, komunitas kulit hitam diberikan kesempatan baru untuk membangun kekayaan dan melindunginya dari inflasi dan penurunan ekonomi. Bitcoin, khususnya, telah menarik perhatian karena sifatnya yang terdesentralisasi, yang memungkinkan pengguna untuk menyimpan dan mentransfer dana tanpa perlu melalui perantara seperti bank. Ini berarti bahwa pengguna dapat mengontrol keuangannya dan melindungi kekayaannya dari penyitaan potensial oleh pemerintah atau pihak ketiga lainnya.
Selain itu, pasokan terbatas dan sifat deflasioner bitcoin membuatnya menjadi opsi investasi yang menarik bagi individu yang mencari untuk melestarikan kekayaannya dalam jangka panjang.
Dengan hanya 21 juta bitcoin yang akan pernah dibuat, cryptocurrency diharapkan dapat menjadi instrumen keuangan yang mampu memberikan perlindungan nilai. Namun, penting untuk diingat bahwa investasi dalam cryptocurrency melibatkan risiko yang signifikan, dan individu harus melakukan penelitian yang cermat sebelum memutuskan untuk berinvestasi.
Sumber : www.cnbc.com